Gendong ransel itu sudah hal biasa buatku karena sejak kecil
ke sekolah juga pakai ransel. Tapi kali ini bukan berisi buku, namun ransel berisi
baju dan beberapa peralatan yang aku butuhkan untuk berkelana. Ciee berkelanaa..
|
Me and Mamu |
Saat itu, rasanya sungguh mendebarkan. Pertama kali naik
kereta jarak jauh, pertama kali bakal pergi ke kota orang dengan segala
kekuatan sendiri, dan pertama kali pula memahami apa itu travelmate. Masih ingat
betapa polosnya aku dulu, yang takut bahwa di dalam kereta akan gelap tidak ada
penerangan, takut bahwa kereta penuh sesak banyak orang seperti bus kota, takut
bahwa kereta sangat panas dan pengap. Perlahan aku tau, ternyata naik kereta itu asyik ya.
|
Terima kasih Kamandaka :D |
Semarang – Purwokerto
Banyak pilihan transportasi dari Semarang untuk menuju
Purwokerto. Bus banyak, travel juga bisa. Namun aku memilih menggunakan kereta.
Alasan utama : biar tau seperti apa rasanya naik kereta. Heheee. Aku booking
online melalui Official Website Kereta Api Indonesia. Keuntungan booking sendiri karena
lebih mandiri, bisa dilakukan kapanpun serta dimanapun, dan bisa memilih seat
sesuka hati. Oiya di Official Website Kereta Api Indonesia juga tertulis sisa kursi di kereta masih
berapa. Semakin hari jumlah kursi yang tersedia semakin sedikit, dan aku
semakin panik untuk segera ambil daripada benar-benar kehabisan. Pembayaran tiket
melalui transfer bank.
Ternyata, di dalam kereta itu banyak lampunya. Jadi tidak
gelap seperti yang aku bayangkan. Berita bagusnya lagi saat itu KAI sudah
banyak mengalami perubahan, yang semula penuh sesak penumpang layaknya bus
kota, kini duduk rapi sesuai seat yang tersedia. Apa yang aku khawatirkan
tidaklah terjadi. Di dalam kereta juga tersedia beberapa AC jadi kondisinya
lumayan sejuk. Ada toilet juga namun bentuknya kecil dan menurutku kurang
nyaman digunakan.
Purwokerto
Saat di dalam kereta, aku dan temanku Mamu baru merencanakan
tujuan kami. Ya, memang terdengar konyol, namun sebenarnya kedatangan kami ke
Purwokerto tidak disertai itinerary yang matang. Kemudian aku menghubungi teman
yang berada di Purwokerto untuk membantu menyusun itinerary yang efektif. Diluar
dugaan, ternyata saat itu dia sedang berada di Purwokerto dan menawarkan diri
untuk menemani aku jelajah Purwokerto. Niat baik dari orang lain tidak boleh
ditolak, bukan? Keluar dari stasiun Purwokerto, kak Sheska dan kak Yuli beserta
anjing kesayangannya sudah menunggu kami.
|
Kondisi jalan Purwokerto saat malam hari memang sepi. Namun beberapa kali menjumpai orang mabok yang mengendarai motor dalam gelapnya malam |
Selesai makan malam, kami bergegas untuk keliling kota saat
malam hari. Akhirnya sampai juga di Curug Bayan. Sejauh mata memandang, hanya
gelap yang terlihat. Disini memang minim penerangan. Bahkan dimana curugnya,
aku tidak tahu. Di tempat inilah pertama kali aku menjumpai tempe kemul,
makanan khas Purwokerto.
Tempe kemul adalah tempe yang di iris tipis dan besar
kemudian digoreng dengan dibalut tepung. Rasanya? Seperti gorengan pada
umumnya. Bedanya hanya pada ukuran yang jauh lebih besar dari yang sering aku jumpai.
Namun aku tidak terlalu menikmati karena lidahku kurang bisa menerima. Mungkin memang
dasar lidah sombong ya. Tepungnya kurang krispi, minyak gorengnya terlalu
banyak menempel dan rasa tempenya hambar. Apalagi saat melihat ukurannya yang
jumbo, sudah kenyang duluan. Dinginnya Purwokerto juga berpengaruh dalam
penyajian tempe kemul karena cepat berubah menjadi dingin sehingga kurang
nikmat disantap.
Curug Bayan
Setelah checkout dari penginapan, kami menuju ke curug Bayan. Ya,
semalam berada disini, dan pagi itu kembali ke tempat yang sama. Alasannya,
karena semalam tidak melihat apapun. Hehhe. Sepertinya tidak ada angkutan umum
untuk menuju tempat ini. Kami menggunakan kendaraan pribadi dan tentunya karena
Kak Yuli yang sudah ahli tentang rute jalan Purwokerto, sehingga kami langsung
sampai tanpa tersesat. Curug Bayan hanyalah air terjun kecil yang dikeliling
banyak bebatuan besar. Kemudian di sekitar air terjun disediakan homestay yang
bisa digunakan untuk acara-acara komunitas atau kantor.
|
Lupa nama penginapannya. Tapi disini lebih banyak digunakan untuk hiburan malam. Buat bisa tidur disini juga butuh perjuangan karena cari penginapan itu ternyata tidak mudah. Banyak yang full sodara-sodaraaaaaaa |
|
Nah ini dia curug Bayan Purwokerto |
|
Bebatuan besar di sekitar curug |
Baturraden
Puas bermain air di curug Bayan, kami pindah ke Baturraden. Dulu saat aku kecil, sebenarnya sudah pernah ke Baturraden. Namun lupa seperti apa dan
akhirnya mendapatkan kesempatan untuk kembali ke tempat ini. Baturraden adalah
tempat rekreasi keluarga. Disana terdapat jembatan cantik, air mancur, patung
lutung kasarung, dan juga bangkai pesawat yang dialihfungsikan untuk tujuan
wisata.
|
Air mancur yang sangat tinggi di Baturraden |
|
Jembatan cantik yang pernah roboh, namun telah dibangun kembali |
Selesai jelajah Baturraden, kami naik ke atas menuju
Pancuran 7 Baturraden. Jalan yang dilewati dari Baturraden hingga ke Pancuran 7
sungguh sangat jelek dan bikin perut mules (tahun 2014). Pancuran 7 ini
merupakan salah satu tempat yang populer disini. Maklum saja jika banyak pengunjung
datang ke tempat ini. Kondisi alam Purwokerto yang dingin membuat area ini
lembab dan jalan setapak yang tesedia juga cenderung licin. Akhirnya aku harus
membeli sandal jepit dan menyimpan rapi flat shoesku didalam tas. Enaknya pakai
sandal, bisa bebas bermain air. Termasuk mencoba rasanya air belerang asli dari
bumi itu seperti apa.
|
Area parkir di Pancuran 7 Purwokerto |
|
Belerang alami dari perut bumi |
|
Kenapa namanya pancuran 7? karena disini ada 7 lubang yang mengeluarkan air belerang seperti itu |
|
Lokasinya memang berada di ketinggian |
|
Belerang di pancuran 7 Purwokerto |
|
Jalan setapak yang harus dilalui |
|
Sesekali boleh nampang ya :D |
|
Bebatuan yang dipenuhi lumut |
|
Belerang cantik yang mengalir kebawah |
|
Kolam belerang di Purwokerto |
semangat terus buat jalan2...bisa pake kekuatan bulan juga kok :p
ReplyDeleteini yg komen jg semangat banget. jalan-jalan sambil ngeblog. acungin dua jempoll dehhh :D
Delete