Ingin Ikut Acara Jogja International Heritage Walk? Pikir-pikir Dulu Daripada Malu

Jogja Walking Association kembali menghadirkan acara seru di bulan November ini. Acara jalan kaki internasional dengan konsep kesehatan, pendidikan, cinta lingkungan, pariwisata dan ekonomi ini diselenggarakan di Prambanan dan Imogiri. Semua konsep-konsep ini diimplementasikan melalui penanaman 1000 pohon di lereng Karang Tengah, Bantul, peningkatan minat mahasiswa untuk bergabung dengan acara jalan kaki bersama dengan peserta asing dan pemberdayaan warga lokal, termasuk upaya untuk mengembangkan pengusaha lokal di Prambanan dan Imogiri sebagai tempat acara ini.

JIHW 2016
Hijaunya jalur JIHW 2016 - Imogiri


Lebih dari 700 peserta dari belasan negara akan turut memeriahkan acara ini. Jogja International Heritage Walk (JIHW) memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk menikmati serunya jalan sehat skala internasional dengan pilihan jarak 5 KM/10 KM/20 KM untuk rute Prambanan (19 November 2016) dan 2 KM/12 KM/20 KM untuk rute Imogiri (20 November 2016).

JIHW 2016
Penanaman 1.000 pohon di Bantul

JIHW secara resmi dikukuhkan sebagai anggota ke 27 Liga Jalan Kaki Dunia (IML) pada 7 Mei 2013 di Chantonnay, Prancis. Dengan demikian, Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN menjadi anggota dari IML. JIHW juga secara resmi diterima sebagai anggota International Federation of Sports Populer (IVV) yang akan menangani triathlon di November 2018.
JIHW 2016
JIHW 2016 - Save the Nature, Respect the Culture (source)

Pendaftaran JIHW

Cara pendaftarannya sangat mudah. Kunjungi website resmi JIHW dan isi data diri. Kemudian panitia akan mengirimkan invoice yang dilengkapi prosedur pembayaran melalui email. Konfirmasi pembayaran ke admin JIHW dan setelah data di cek ulang, maka akan mendapatkan bukti pembayaran yang juga dikirimkan lewat email.

Biaya dan fasilitas

Biaya mengikuti acara international walking ini hanya Rp. 50.000 (WNI) untuk 1 hari. Harga tersebut berlaku untuk rute Imogiri, ataupun Prambanan. Jauh atau dekatnya rute tidak berpengaruh terhadap biaya pendaftaran.  Fasilitas yang didapatkan yaitu Co-Card, peta, buah-buahan dan minum sepanjang rute, dan lunch box. Untuk peserta dibawah 12 tahun hanya membayar 50% dari biaya pendaftaran. Jika beruntung, saat registrasi ulang di start point, peserta bisa mendapatkan buku pariwisata daerah yang dibagikan secara gratis. 

JIHW 2016
Start dan finish berada di lapangan ini. Pengambilan lunch box juga disini

Panitia JIHW juga menyediakan paket Exclusive Walker yang hanya bisa dipesan oleh 20 orang, dengan harga Rp. 450.000 / orang. Paket tersebut sudah termasuk paket jalan 2 hari di Imogiri dan Prambanan dengan rute bebas, Co-Card, peta, buah-buahan dan minum sepanjang rute, lunch box di Imogiri, lunch di Prambanan Resto, Welcome Dinner OR Farewell Party Invitation, free cool drink, free transportasi menuju venue jika menginap di official hotel dan booking melalui panitia, dan free 1 pcs kaos JIHW beserta voucher diskon 25% untuk pembelian kaos berikutnya. 

Jogja International Heritage Walk - Imogiri

Start point berada di lapangan dekat jembatan Sulik dan pukul 06.30 WIB peserta dengan rute 12 KM dan 20 KM diperbolehkan untuk melewati garis start. Kemudian pada pukul 07.00 WIB giliran seluruh peserta dengan rute 2 KM yang melewati garis start. Terlihat pengawasan dari aparat setempat di beberapa titik. Sebagian ruas jalan juga diberi sekat untuk para walker dalam acara JIHW ini. Petunjuk jalan bertebaran dimana-mana sehingga peserta tidak akan tersesat dan tetap sesuai dengan rute yang diambil.  

JIHW 2016
Lucunya, anak-anak kecil ini justru yang minta foto bersama para walker :D

Semua peserta akan melewati beberapa check point dan juga rest area. Check Point adalah tempat dimana peserta harus memberikan co-card kepada panitia untuk mendapatkan 1 stamp. Biasanya check point juga dilengkapi dengan buah-buahan, makanan tradisional, minuman, toilet dan juga kursi untuk para walker. Rest area merupakan tempat yang serupa dengan check point, hanya saja bedanya tidak perlu memberikan co-card karena tidak mendapatkan stamp. 

JIHW 2016
Papan petunjuk yang bertebaran di segala sisi. Tentunya tidak akan tersesat

Jarak antara check point/rest area satu dengan lainnya hanya sekitar 2 KM. Sehingga untuk rute 12 KM setidaknya akan melewati 5 tempat untuk beristirahat sejenak. Jangan takut kelaparan / haus karena panitia menyediakan banyak stok untuk para peserta. Acara ini sangat menyenangkan karena selain berjalan, peserta juga bisa berinteraksi dengan warga sekitar, melihat keindahan alam, dan juga belajar berbagai kebudayaan Indonesia termasuk salah satunya membatik. Peserta belajar dai tahap awal dimana membentuk pola batik, menggunakan canting, pewarnaan, hingga pelorotan.

JIHW 2016
Buah-buahan yang berlimpah 

JIHW 2016
Berbagai makanan tradisional juga disediakan oleh panitia

JIHW 2016
es kelapa muda yang disediakan oleh panitia untuk para peserta JIHW

JIHW 2016
Belum pernah pegang canting? disini seluruh peserta bisa belajar mencanting setelah membuat pola

JIHW 2016
Proses pewarnaan batik

JIHW 2016
Baju Batik yang sedang di jemur

Rute 12 KM Imogiri sangat nyaman karena berada diantara 2 bukit dan melewati sungai Oya. Kondisinya tidak terlalu panas karena dikelilingi oleh pepohonan. Peserta juga akan melewati jembatan Kuning, jembatan kayu yang berwarna kuning dan hanya bisa dilewati oleh 1 motor. Jembatan ini sangat sempit namun masih digunakan oleh warga sekitar untuk penghubung antar desa, dan sekarang mulai terkenal karena keindahannya.

JIHW 2016
Sungai Oya yang membelah 2 desa cantik di Imogiri

JIHW 2016
Pemandangan untuk para walker, petani sedang 'nandur' padi

JIHW 2016
Jalur peserta JIHW 2016 12 KM, melewati hamparan sawah yang berada diantara bebukitan

JIHW 2016
Jembatan Kuning Imogiri, jembatan cantik yang bisa dilihat dari Kebun Buah Mangunan

Peserta Jogja International Heritage Walk

Peserta JIHW tidak hanya warga Indonesia, melainkan dari belasan negara lain juga turut hadir memeriahkan acara ini. Tidak ada batasan usia untuk ikut berpartisipasi dalam acara JIHW ini. Sejauh mata memandang, peserta lebih banyak berasal dari luar negeri dibanding dengan WNI. Tidak hanya anak-anak, bahkan mereka yang berusia menjelang senja juga banyak yang tetap semangat untuk berjalan kaki. Siapa saja mereka?

JIHW 2016
Peserta JIHW 2016 yang terus semangat berjalan

JIHW 2016
Bilik toilet dalam acara JIHW, sebelahnya ada peserta yang sedang antri

JIHW 2016
salah satu peserta JIHW 2016. Lihat bagaimana dia tetap semangat untuk melewati rute yang telah disediakan

JIHW 2016
Pasangan yang menggunakan baju putih diatas sudah sangat berumur loh

JIHW 2016
Jalur Imogiri yang dilewati oleh peserta JIHW 2016

JIHW 2016
Tetap tersenyum dihadapan kamera meski tetesan keringat membasahi baju

JIHW 2016
Peserta JIHW 2016 - Imogiri

Lebih terkejut lagi saat sebagian besar dari mereka mengambil rute 20 KM. Apalah aku ini yang hanya mampu ambil 12 KM, itupun juga banyak istirahat di beberapa spot ‘liar’ yang tidak termasuk dalam rest area yang disediakan oleh panitia. Sungguh rasanya malu menggunakan co-card dengan stamp 12 KM. Mereka lebih tua bahkan dengan badan yang sudah cenderung membungkuk kedepan. Mereka tetap semangat berjalan, melangkah dengan kepastian dan tanpa mengeluh. Sesekali memang menyeka keringat karena cuaca Jogja tentunya berbeda dengan negara asal mereka. 

Satu lagi yang aku pikirkan, kemana para lansia warga lokal Indonesia? Aku tidak melihat warga Indonesia dengan usia matang di acara JIHW ini. Mungkin ada, aku yakin ada. Namun jumlahnya tidak seberapa dan ‘tenggelam’ diantara para tamu dari mancanegara. Sesekali juga berpapasan dengan wanita-wanita tangguh berusia sekitar 20-30an, tapi tetap hanya hitungan jari.

Mungkin ini yang menjadi pembeda bagaimana orang-orang sadar akan pentingnya jalan kaki. Sebagian orang memilih cara pintas menggunakan kendaraan untuk kemanapun, walau hanya berjarak 10 meter. Orang-orang seperti ini seharusnya ikut terlibat dalam acara JIHW. Melihat bahwa diluar sana, dengan usia renta pun tidak menjadi alasan untuk bermanja-manja ria.  Melihat bahwa jalan kaki itu sehat dan mencegah osteoporosis. Melihat bahwa jalan kaki bisa mengurangi polusi dan tentunya lebih menjaga lingkungan. 

Semoga tahun depan semakin banyak partisipan dalam acara JIHW, termasuk warga Indonesia. Semoga kelak aku juga menua seperti mereka, mereka yang telah membuatku malu.

JIHW 2016
Peserta JIHW 2016 Imogiri

Nama event : Jogja International Heritage Walk 2016
Pelaksanaan : 19-20 November 2016
Lokasi : Prambanan & Imogiri
Pendaftaran : Rp. 50.000 / hari (WNI)

4 comments:

  1. tahun depan ingin ikut yang 20Km :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah aku juga pengennya gitu mas. bisa bareng tahun depan ya :D

      Delete
  2. nha itu, bule itu sekali melangkah semeter, lha saya cuman 25 cm.

    Jajan pasar dan Es kelapa mudanya itu lho menggoda :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. apalah arti 25cm kak. bisa sepuasnya ambil jajanan pasar sama es kelapa muda itu udah ngobatin capek di jalan loh. ahahaha

      Delete

Terima kasih. Komentar anda sangat membantu penulis untuk terus memperbaiki blog ini ^^