"Tidak semua kenangan perlu dihapus. Jika memang itu indah, pertahankanlah."
Seiring berjalannya waktu, tanpa sadar kita lebih sering membuang yang lama karena tergantikan oleh yang baru. Begitu pula dengan segala mainan masa kecil yang semakin hari semakin susah dicari keberadaannya di dalam rumah.
Masih ingat kan bahwa papan tulis itu hitam dan kapur putih rasanya panas di tangan? |
Untungnya, seseorang bernama Rudy Corens (warga negara Belgia) peduli betapa pentingnya bernostalgia dengan masa lalu. Ia mempunyai inisiatif untuk mendirikan museum dengan ratusan koleksi mainannya. Langkah Rudy Corens didukung oleh beberapa pihak yang juga ikut menyumbangkan mainan tradisional ke museum ini, bahkan dari manca negara.
Tujuan didirikannya museum ini adalah agar bisa memberi inspirasi bagi kreativitas anak. Mengajarkan keindahan serta nilai obyek buatan tangan, menanamkan kepada anak kesadaran akan kelestarian lingkungan dengan penggunaan bahan-bahan alami. Museum ini terletak dibawah theatre hall Taman Budaya Yogyakarta, tepatnya dibawah kolong tangga. Karena lokasinya berada di kolong tangga, maka museum ini dinamakan Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga.
Sebelum masuk ke museum, pengunjung bisa membeli aneka permainan tradisional di gerobak ini |
Mainan favorit saat aku masih kecil :D |
Disini juga ada kuda-kudaan. Semua koleksi disini tidak bisa dicoba/dinaiki |
Boneka lucu dari India |
Sekat yang terbuat dari buku ulangan anak sekolah |
Lucu mana? Kiri atau kanan? |
Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga merupakan museum pendidikan dan mainan pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 2008. Semua koleksi museum ini, hampir semuanya merupakan mainan-mainan tradisional tempo dulu. Selain itu, ada beberapa mainan dari manca negara dan juga mainan yang populer pada masa kini.
Harga tiket hanya Rp. 4.000 / orang (2016) untuk usia lebih dari 14 tahun. Biaya tiket masuk tersebut digunakan untuk perawatan museum ini. Jika dibawah 14 tahun, maka tidak dikenakan biaya tiket masuk. Namun pihak museum memberikan aturan bahwa anak-anak dibawah 7 tahun yang hendak masuk ke museum ini harus disertai pendamping. Saat berada di dalam museum ini juga dilarang membawa makanan & minuman demi menjaga kebersihan seluruh benda koleksi.
Wayang juga ada disini |
Filosofi ayah yang punya banyak anak |
Salah satu sudut di Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga |
Koleksi boneka dari mancanegara |
Saat sudah sampai di pintu keluar, bisa berfoto seperti ini |
Bagi pengunjung yang ingin memotret, silahkan meminta ijin terlebih dahulu ke petugas museum. Untuk kunjungan sekolah, rombongan dan workshop sebaiknya minta formulir kunjungan ke petugas. Museum ini buka dari hari Selasa- Minggu (09.00 -16.00 WIB). Seperti museum pada umumnya, setiap hari Senin museum ini libur karena sedang dilakukan perawatan rutin.
Kesimpulan : Museumnya bagus dan bisa mengingatkan pengunjung akan serunya permainan tradisional saat kecil. Banyak koleksi mainan yang diletakkan di etalase kaca tertutup agar tidak mudah rusak. Meskipun agak kecil, namun museum ini patut untuk dikunjungi.
Pintu keluar MuseumPendidikan dan Mainan Kolong Tangga |
Tips dari aku :
1. Patuhi segala aturan yang telah ditetapkan oleh pihak museum.
2. Jaga agar tidak menyentuh koleksi mainan
3. Minta ijin pada petugas sebelum ambil foto
Alamat : Jl. Sriwedari No. 1 Yogyakarta
Tiket masuk : Gratis (0-14 tahun), Rp. 4.000 (14 tahun keatas)
Jam operasional : Selasa – Minggu (09.00 -16.00 WIB)
Telepon : 0274-6995511 / 0817261472
Email : untuk_semua_anak@yahoo.com
boneka yang dipajang memiliki banyak karakter :D
ReplyDeleteiya, dari yang lucu sampai nakutin, ada semua disitu
Delete