Showing posts with label Festival and Event. Show all posts
Showing posts with label Festival and Event. Show all posts
Hasrat pengin liburan tapi isi dompet sedang pas-pasan. Nggak perlu sedih, karena Indonesia punya banyak banget tempat-tempat wisata murah meriah yang bisa kamu jelajahi sendiri atau bareng rombongan. Tanpa biaya mahal, liburan seru bisa kamu dapatkan di kota-kota berikut ini yang punya banyak tempat wisata cakep. Dengan biaya minimalis, liburan di kota-kota ini akan memberikan pengalaman yang maksimal. Tempat wisatanya pun beragam, mulai dari petualangan sampai tempat asyik buat keluarga dengan membawa anak kecil sekalipun.

Mana saja? Simak bareng-bareng yuk…


Malang
Foto: wahana di Jawa Timur park 1 (Youtube.com)

Kota ini adalah surganya liburan dengan banyak pilihan tempat wisata murah meriah. Salah satunya adalah Kampung Warna-Warni yang cakep buat selfie dan letaknya hanya lima menit jalan kaki dari Stasiun Kota Malang. Pilihan lokasi wisata murah lainnya di Malang adalah jelajah pantai selatan yang punya banyak destinasi cantik buat menikmati alam. Atau kamu juga bisa main ke taman bermain dengan permainan seru seperti di luar negeri, tapi dengan harga tiket yang jauh lebih murah seperti Jawa Timur Park, Hawaii Waterpark, Kusuma Agrowisata dan banyak pilihan lainnya.


Batam
Foto: Terumbu karang di sekitar Pulau Abang, Batam (enjoybatam.com)

Suka dengan pantai yang berpasir putih dan langit senja sempurna, Batam adalah surganya. Dengan biaya liburan yang murah, kamu sudah bisa menjelajahi berbagai pulau cantik di sekitar Batam. Tak hanya melihat pemandangan matahari terbenam, di tempat-tempat wisata cantik di Batam kamu juga bisa snorkeling dan diving dengan biaya yang lebih murah daripada ke Raja Ampat.


Bali
Foto: Bukit Campuhan tempat asyik menikmati suasana pagi hari Ubud (panduwisata.id)

Siapa bilang liburan ke Bali itu mahal? Selain tempat-tempat mewah, Bali juga punya banyak tempat wisata murah meriah. Triknya adalah menjelajahi alam, seperti pantai-pantai yang bisa kamu kunjungi tanpa ditarik biaya. Atau keliling Ubud untuk menikmati sejuknya alam Bali yang memukau. Liburan di Pulau Dewata ini, nggak akan mahal kalau kamu memilih lokasi wisata yang pas. Kamu bisa akses situs Traveloka untuk informasi lokasi-lokasi anti mahal di Bali.



Yogyakarta
Foto: menghabiskan sore hari di jalan Malioboro itu seru loh (traveloka.com)

Kota yang satu ini memang favorit banget. Kalau budget terbatas, liburan di tengah kota pun sudah cukup bikin puas. Mulai dari keliling Keraton Yogyakarta yang megah, main di Taman Sari baik yang ada airnya atau lorong bawah tanahnya. Menikmati lezatnya kuliner di sekitaran Malioboro dan jalan-jalan seru di Alun-Alun Kidul yang selalu ramai. Nggak perlu bayar mahal, semua tempat wisata di Yogyakarta ini harga tiketnya murah meriah.



Bandung
Foto: taman sejarah bandung tempat nongkrong warga bandung (infobdg.com)

Bandung adalah surganya taman dan museum yang menyenangkan. Main-main ke Taman Hutan Raya Bandung. Nggak cuma main di Taman, kamu juga bisa menikmati indahnya kota ini di kawasan Lembang yang dingin. Atau mengenang masa lalu Bandung yang klasik di kawasan Dago.

Rata-rata, biaya liburan ke kota-kota di atas selama tiga hari dua malam adalah Rp 1 jutaan. Yang cukup menguras kantong adalah biaya transportasi dan penginapan. Biar lebih murah, kamu bisa pesan tiket pesawat satu paket dengan hotel atau manfaatkan kereta api dan bus antar kota yang sekarang tiketnya juga bisa dibeli di Traveloka. Soal penginapan, semua kota di atas punya banyak pilihan hostel yang murah meriah. Dengan harga per malam mulai Rp 50 ribu, kamu sudah dapat tempat istirahat yang nyaman. Selamat liburan!





Jeju Island, pulau kecil dengan segala keindahannya yang membuatku jatuh cinta. Kami merencanakan pergi ke atas tebing yang menyuguhkan pemandangan indah. Namun sepertinya cuaca sedang tidak berpihak kepadaku. Baru juga sampai, parkir kendaraan, kemudian angin datang secara tiba-tiba. Jeju memang terkenal dengan anginnya yang besar.

Hanya sejenak menikmati keindahan dari atas tebing, lalu kami memilih untuk kembali ke area parkir dan mencari tujuan lain yang lebih aman. Diluar rencana, kami akhirnya menuju ke tempat sirkus. Sudah sampai di area Jungmungwangwang, semula ingin terhindar dari angin, eh ternyata disini anginnya kenceng juga. Sehingga dari area parkir sampai dome yang tesedia, kami lari sekuat tenaga karena anginnya cukup berbahaya (bagi kami).

Saat sudah sampai di dalam dome dan istirahat sejenak untuk menstabilkan nafas, kami beranjak membeli tiket. Di area ini tersedia 2 pertunjukkan berbeda, yaitu Shinsegae Circus dan K-Show. Kalau boleh pilih, sebenarnya aku lebih tertarik untuk melihat K-Show nya. Namun karena jam kedatangan kami yang kepalang nanggung, 3.40pm, akhirnya membeli tiket untuk Shinsegae Circus yang akan tayang pada pukul 4.30pm.

Shinsegae Circus & Show Jeju
Pertunjukkan sirkus yang diselingi pengibaran bendera negara

Jadi Shinsegae Circus itu merupakan pertunjukkan atraksi sirkus yang dikemas dengan mencampurkan unsur kebudayaan Korea-Cina. Selebihnya hampir semuanya sama seperti sirkus di Indonesia yang menyuguhkan tarian, sulap, atraksi motor, dan lain-lain. Shinsegae Circus has three daily performances at 11 am, 1.30 pm, and 4.30 pm. Tidak ada hari libur, Senin sampai Minggu, setiap hari mereka akan tampil dalam 3 sesi pertunjukkan. Shinsegae Circus ini berlangsung sekitar 60 menit.

Berbeda dengan Shinsegae Circus, K-show hanya ada sehari sekali pada jam 7.30 pm. Namun khusus untuk hari Selasa, pertunjukkan K-Show ditiadakan. K-Show berlangsung selama kurang lebih 80 menit.


Shinsegae Circus & Show Jeju
Deskripsi K-Show dalam bahasa Hangul

Karena aku hanya melihat Shinsegae Circus, maka disini aku akan mengulas tentang Shinsegae Circus ya. hehee. Sebelum pemeriksaan tiket, aku duduk manis di ruang tunggu yang telah disediakan penyelenggara. Uniknya, di langit dome ada banyak payung cantik yang menghiasi.

Shinsegae Circus & Show Jeju
Payung-payung di langit dome

Saat akan masuk ke area sirkus, pengunjung dipersilahkan antri. Untungnya aku ambil tiket VIP, jadi lebih di prioritaskan untuk antrian. Untungnya lagi yaitu bisa melihat sirkus secara lebih jelas karena dekat dengan panggung.

Shinsegae Circus & Show Jeju
Pintu masuk Shinsegae Circus

Ruang pertunjukkan

Kondisi ruang pertunjukkan sangat besar. Membentuk setengah lingkaran dengan banyak kursi dan panggung utama berada di tengah. Posisi kursi VIP berada di depan dan dekat dengan panggung. Suhu ruangan tidak terlalu dingin, jadi sangat nyaman buat yang tidak suka dingin.

Shinsegae Circus

Layaknya anak kecil, dari awal hingga akhir pertunjukkan aku sangat girang sekali melihat sirkus ini. Maklum saja ya mungkin terlalu banyak pikiran jadi butuh hiburan macam ini. Sesekali pemeran sirkus berinteraksi dengan pengunjung, namun hanya pengunjung yang beruntung saja dan tentunya duduk di barisan paling depan. Shinsegae Circus ini menampilkan atraksi sejenis barongsai Korea, tarian kebudayaan Korea, tong setan, dan masih banyak lagi.

Shinsegae Circus & Show Jeju
Kursi pengunjung Shinsegae Circus

Shinsegae Circus & Show Jeju
Kombinasi cahaya dan efek suaranya bikin merinding

Shinsegae Circus & Show Jeju
Ini apa ya namanya, menari diatas tiang gitu

Shinsegae Circus & Show Jeju
Tiang dan penarinya bisa berubah posisi saat di atas

Shinsegae Circus & Show Jeju
Pertunjukkan musik tradisional Korea Selatan

Shinsegae Circus & Show Jeju
tidak begitu paham alur ceritanya, namun alunan musiknya bisa dinikmati kok. hehee

Shinsegae Circus & Show Jeju
Drama kebudayaan Korea Selatan

Shinsegae Circus & Show Jeju
Pertunjukkan musik tradisional Korea Selatan

Shinsegae Circus & Show Jeju
Ada barongsai lucu disini loh..

Shinsegae Circus & Show Jeju
Pemain yang mengajak pengunjung untuk naik ke panggung

Bahkan waktu 60 menit sungguh singkat rasanya saat melihat Shinsegae Circus ini. setelah pertunjukkan selesai, aku berfoto dengan sebagian pemeran sirkus. Oiya untuk proses foto bersama ini, tidak dikenakan biaya tambahan. Entah karena aku sudah berada di kursi VIP, atau memang kebijakan dari penyelenggaranya untuk semua pengunjung.

Shinsegae Circus & Show Jeju
Barongsai lagi

Shinsegae Circus & Show Jeju
Ada juga pemain yang menari di atas tali seperti ini

Shinsegae Circus & Show Jeju
Para pemain sirkus di Shinsegae Circus

Shinsegae Circus & Show Jeju
Mau foto? antri dulu ya

Setelah selesai melihat sirkus, kami bergegas pulang. Diluar prediksi, angin kencang masih melanda pulau Jeju saat itu. Kami harus berlari (lagi) menuju area parkir sehingga tidak sempat mengabadikan gambar saat berada di luar dome.

Shinsegae Circus & Show Jeju
Nah akhirnya bisa foto dengan para pemain

Kesimpulan : Shinsegae Circus ini sangat bagus buat pecinta seni. Efek suara dan permainan cahayanya cukup memuaskan. Suhu ruangan juga nyaman dan kursi yang tersedia sangat bersih serta aman.

Tips dari aku :
1. Pilihlah pertunjukkan sebelum datang ke tempat ini, apakah ambil K-show atau Shinsegae Circus.
2. Datang 1 jam sebelum pertunjukkan dimulai untuk menghindari kehabisan tiket.

Alamat : 227-24 Jungmungwangwang-ro, Seogwipo-si, Jeju-do, South Korea
Minggu pagi, setelah menyusuri sungai Oyo dan jelajah bebukitan kebun buah akhirnya kami berhenti di pusat keramaian. Beberapa kali terlihat area parkir yang dijaga oleh penduduk sekitar sebelum sampai ke tempat tujuan. Rupanya saat itu warga desa Sriharjo sedang mengadakan Festival Sewu Kitiran. 

sewu kitiran Imogiri Bantul
Sumringahnya anak-anak Bantul di Festival Sewu Kitiran

sewu kitiran Imogiri Bantul
Kitiran diletakkan diatas pilar kayu agar tertiup angin

Festival Sewu Kitiran (Seribu Kincir) merupakan pesta rakyat yang berlokasi di dusun Sompok desa Sriharjo Bantul. Pemilihan desa ini salah satunya karena mempunyai lokasi yang sangat bagus yaitu diapit oleh dua tebing indah serta aliran sungai Oyo yang layak dikunjungi dan bisa dijadikan sebagai tempat wisata baru. Festival ini diprakarsai oleh Sekolah Vokasi UGM bersama warga Sompok dan Kedungmiri yang juga didukung Dinas Pariwisata DIY dengan tujuan untuk pengembangan kemandirian wisata desa. 

sewu kitiran Imogiri Bantul
Meriahnya Festival Sewu Kitiran Imogiri Bantul 2016

Pada tahun ini, Festival Sewu Kitiran diadakan pada tanggal 20 November 2016 mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Ini merupakan acara yang ketiga, setelah sebelumnya digelar pada tahun 2014 & 2015. Festival Sewu Kitiran menampilkan seluruh koleksi kitiran hasil kreatifitas warga dan penyelenggara. Keuntungan lain dari diadakannya festival Sewu Kitiran di desa Sriharjo ini yaitu sisi geografisnya yang sangat mendukung sehingga kitiran akan terus berputar oleh tiupan angin dan mengeluarkan bunyi-bunyian. 

sewu kitiran Imogiri Bantul
Panggung acara yang berada di tengah sawah

Selain menghias area dengan ratusan kincir, panitia juga menyediakan panggung terbuka yang digunakan untuk pementasan selama acara Festival Sewu Kitiran ini berlangsung. Mengapa hanya ratusan kincir di acara Festival Sewu Kitiran? Karena sewu (seribu)  hanya sebagai makna simbolik melambangkan kekuatan yang dibutuhkan untuk mengembangkan desa wisata agar menarik wisatawan domestik maupun manca negara.

sewu kitiran Imogiri Bantul
Area untuk para pengunjung

Tidak diperlukan tiket masuk untuk menikmati Festival Sewu Kitiran ini. Pengunjung bisa menikmati beberapa pertunjukkan yang ada, seperti jathilan, gejog lesung, pencak rancak, kirab kitiran bocah, tari kitiran dan musik etno. Tidak hanya pertunjukkan saja, ternyata pengunjung juga bisa melihat keseruan berbagai lomba disini, seperti lomba kitiran, menanak tiwul, fotografi, mewarnai gerabah & layang-layang, dan lomba kuliner tradisional. 

sewu kitiran Imogiri Bantul
Singkong dijemur sebelum diolah menjadi tiwul

sewu kitiran Imogiri Bantul
Warga sekitar bergotong-royong untuk memeriahkan lomba menanak tiwul

sewu kitiran Imogiri Bantul
Kompor tradisional dengan bahan bakar kayu

sewu kitiran Imogiri Bantul
Perlombaan menanak tiwul akan segera dimulai

sewu kitiran Imogiri Bantul
Tarian tradisional yang diperagakan oleh warga sekitar

Perayaan Festival Sewu Kitiran ini juga bertepatan dengan pelaksanaan Jogja International Heritage Walk. Untuk rute Imogiri, para peserta JIHW tentunya akan melewati desa Sompok dan bisa berhenti sejenak menikmati segala atraksi budaya beserta kulinernya. Uniknya, festival ini juga menyediakan berbagai makanan tradisional secara gratis agar bisa dinikmati oleh para pengunjung, termasuk peserta JIHW yang membutuhkan banyak tenaga. 

sewu kitiran Imogiri Bantul
Semuanya gratis, termasuk wedang uwuh

sewu kitiran Imogiri Bantul
Makanan tradisional yang disajikan gratis untuk para pengunjung

sewu kitiran Imogiri Bantul
Makanan gratis untuk para pengunjung Festival Sewu Kitiran

sewu kitiran Imogiri Bantul
Keripik tempe khas Imogiri
sewu kitiran Imogiri Bantul
Perlombaan menanak tiwul hingga tahap penyajian

sewu kitiran Imogiri Bantul
Setiap meja dilengkapi informasi RT berapa, dan lauk apa saja yang menghiasi tiwul

sewu kitiran Imogiri Bantul
Kendi tradisional juga ikut menghiasi meja perlombaan loh

Kesimpulan : Festival Sewu Kitiran merupakan salah satu upaya pemerintah DIY untuk mempopulerkan dusun wisata Sompok. Selain memberikan keindahan alam, disini juga terdapat wisata edukasi kreatif, dimana merupakan ruang bagi warga sekitar untuk mengembangkan segala potensi desa. Area festival cukup luas dan panitia tersebar di beberapa titik untuk mengawasi agar acara berjalan dengan lancar. 

Tips dari aku :
1. Jaga kebersihan dan jangan buang sampah sembarangan
2. Bertanya dahulu sebelum mengambil makanan, karena beberapa diantaranya masih dalam tahap penilaian juri sehingga belum bisa dinikmati secara langsung

Nama : Festival Sewu Kitiran
Alamat : Dusun Sompok, desa Sriharjo, Bantul
Tiket masuk : gratis
Jogja Walking Association kembali menghadirkan acara seru di bulan November ini. Acara jalan kaki internasional dengan konsep kesehatan, pendidikan, cinta lingkungan, pariwisata dan ekonomi ini diselenggarakan di Prambanan dan Imogiri. Semua konsep-konsep ini diimplementasikan melalui penanaman 1000 pohon di lereng Karang Tengah, Bantul, peningkatan minat mahasiswa untuk bergabung dengan acara jalan kaki bersama dengan peserta asing dan pemberdayaan warga lokal, termasuk upaya untuk mengembangkan pengusaha lokal di Prambanan dan Imogiri sebagai tempat acara ini.

JIHW 2016
Hijaunya jalur JIHW 2016 - Imogiri


Lebih dari 700 peserta dari belasan negara akan turut memeriahkan acara ini. Jogja International Heritage Walk (JIHW) memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk menikmati serunya jalan sehat skala internasional dengan pilihan jarak 5 KM/10 KM/20 KM untuk rute Prambanan (19 November 2016) dan 2 KM/12 KM/20 KM untuk rute Imogiri (20 November 2016).

JIHW 2016
Penanaman 1.000 pohon di Bantul

JIHW secara resmi dikukuhkan sebagai anggota ke 27 Liga Jalan Kaki Dunia (IML) pada 7 Mei 2013 di Chantonnay, Prancis. Dengan demikian, Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN menjadi anggota dari IML. JIHW juga secara resmi diterima sebagai anggota International Federation of Sports Populer (IVV) yang akan menangani triathlon di November 2018.
JIHW 2016
JIHW 2016 - Save the Nature, Respect the Culture (source)

Pendaftaran JIHW

Cara pendaftarannya sangat mudah. Kunjungi website resmi JIHW dan isi data diri. Kemudian panitia akan mengirimkan invoice yang dilengkapi prosedur pembayaran melalui email. Konfirmasi pembayaran ke admin JIHW dan setelah data di cek ulang, maka akan mendapatkan bukti pembayaran yang juga dikirimkan lewat email.

Biaya dan fasilitas

Biaya mengikuti acara international walking ini hanya Rp. 50.000 (WNI) untuk 1 hari. Harga tersebut berlaku untuk rute Imogiri, ataupun Prambanan. Jauh atau dekatnya rute tidak berpengaruh terhadap biaya pendaftaran.  Fasilitas yang didapatkan yaitu Co-Card, peta, buah-buahan dan minum sepanjang rute, dan lunch box. Untuk peserta dibawah 12 tahun hanya membayar 50% dari biaya pendaftaran. Jika beruntung, saat registrasi ulang di start point, peserta bisa mendapatkan buku pariwisata daerah yang dibagikan secara gratis. 

JIHW 2016
Start dan finish berada di lapangan ini. Pengambilan lunch box juga disini

Panitia JIHW juga menyediakan paket Exclusive Walker yang hanya bisa dipesan oleh 20 orang, dengan harga Rp. 450.000 / orang. Paket tersebut sudah termasuk paket jalan 2 hari di Imogiri dan Prambanan dengan rute bebas, Co-Card, peta, buah-buahan dan minum sepanjang rute, lunch box di Imogiri, lunch di Prambanan Resto, Welcome Dinner OR Farewell Party Invitation, free cool drink, free transportasi menuju venue jika menginap di official hotel dan booking melalui panitia, dan free 1 pcs kaos JIHW beserta voucher diskon 25% untuk pembelian kaos berikutnya. 

Jogja International Heritage Walk - Imogiri

Start point berada di lapangan dekat jembatan Sulik dan pukul 06.30 WIB peserta dengan rute 12 KM dan 20 KM diperbolehkan untuk melewati garis start. Kemudian pada pukul 07.00 WIB giliran seluruh peserta dengan rute 2 KM yang melewati garis start. Terlihat pengawasan dari aparat setempat di beberapa titik. Sebagian ruas jalan juga diberi sekat untuk para walker dalam acara JIHW ini. Petunjuk jalan bertebaran dimana-mana sehingga peserta tidak akan tersesat dan tetap sesuai dengan rute yang diambil.  

JIHW 2016
Lucunya, anak-anak kecil ini justru yang minta foto bersama para walker :D

Semua peserta akan melewati beberapa check point dan juga rest area. Check Point adalah tempat dimana peserta harus memberikan co-card kepada panitia untuk mendapatkan 1 stamp. Biasanya check point juga dilengkapi dengan buah-buahan, makanan tradisional, minuman, toilet dan juga kursi untuk para walker. Rest area merupakan tempat yang serupa dengan check point, hanya saja bedanya tidak perlu memberikan co-card karena tidak mendapatkan stamp. 

JIHW 2016
Papan petunjuk yang bertebaran di segala sisi. Tentunya tidak akan tersesat

Jarak antara check point/rest area satu dengan lainnya hanya sekitar 2 KM. Sehingga untuk rute 12 KM setidaknya akan melewati 5 tempat untuk beristirahat sejenak. Jangan takut kelaparan / haus karena panitia menyediakan banyak stok untuk para peserta. Acara ini sangat menyenangkan karena selain berjalan, peserta juga bisa berinteraksi dengan warga sekitar, melihat keindahan alam, dan juga belajar berbagai kebudayaan Indonesia termasuk salah satunya membatik. Peserta belajar dai tahap awal dimana membentuk pola batik, menggunakan canting, pewarnaan, hingga pelorotan.

JIHW 2016
Buah-buahan yang berlimpah 

JIHW 2016
Berbagai makanan tradisional juga disediakan oleh panitia

JIHW 2016
es kelapa muda yang disediakan oleh panitia untuk para peserta JIHW

JIHW 2016
Belum pernah pegang canting? disini seluruh peserta bisa belajar mencanting setelah membuat pola

JIHW 2016
Proses pewarnaan batik

JIHW 2016
Baju Batik yang sedang di jemur

Rute 12 KM Imogiri sangat nyaman karena berada diantara 2 bukit dan melewati sungai Oya. Kondisinya tidak terlalu panas karena dikelilingi oleh pepohonan. Peserta juga akan melewati jembatan Kuning, jembatan kayu yang berwarna kuning dan hanya bisa dilewati oleh 1 motor. Jembatan ini sangat sempit namun masih digunakan oleh warga sekitar untuk penghubung antar desa, dan sekarang mulai terkenal karena keindahannya.

JIHW 2016
Sungai Oya yang membelah 2 desa cantik di Imogiri

JIHW 2016
Pemandangan untuk para walker, petani sedang 'nandur' padi

JIHW 2016
Jalur peserta JIHW 2016 12 KM, melewati hamparan sawah yang berada diantara bebukitan

JIHW 2016
Jembatan Kuning Imogiri, jembatan cantik yang bisa dilihat dari Kebun Buah Mangunan

Peserta Jogja International Heritage Walk

Peserta JIHW tidak hanya warga Indonesia, melainkan dari belasan negara lain juga turut hadir memeriahkan acara ini. Tidak ada batasan usia untuk ikut berpartisipasi dalam acara JIHW ini. Sejauh mata memandang, peserta lebih banyak berasal dari luar negeri dibanding dengan WNI. Tidak hanya anak-anak, bahkan mereka yang berusia menjelang senja juga banyak yang tetap semangat untuk berjalan kaki. Siapa saja mereka?

JIHW 2016
Peserta JIHW 2016 yang terus semangat berjalan

JIHW 2016
Bilik toilet dalam acara JIHW, sebelahnya ada peserta yang sedang antri

JIHW 2016
salah satu peserta JIHW 2016. Lihat bagaimana dia tetap semangat untuk melewati rute yang telah disediakan

JIHW 2016
Pasangan yang menggunakan baju putih diatas sudah sangat berumur loh

JIHW 2016
Jalur Imogiri yang dilewati oleh peserta JIHW 2016

JIHW 2016
Tetap tersenyum dihadapan kamera meski tetesan keringat membasahi baju

JIHW 2016
Peserta JIHW 2016 - Imogiri

Lebih terkejut lagi saat sebagian besar dari mereka mengambil rute 20 KM. Apalah aku ini yang hanya mampu ambil 12 KM, itupun juga banyak istirahat di beberapa spot ‘liar’ yang tidak termasuk dalam rest area yang disediakan oleh panitia. Sungguh rasanya malu menggunakan co-card dengan stamp 12 KM. Mereka lebih tua bahkan dengan badan yang sudah cenderung membungkuk kedepan. Mereka tetap semangat berjalan, melangkah dengan kepastian dan tanpa mengeluh. Sesekali memang menyeka keringat karena cuaca Jogja tentunya berbeda dengan negara asal mereka. 

Satu lagi yang aku pikirkan, kemana para lansia warga lokal Indonesia? Aku tidak melihat warga Indonesia dengan usia matang di acara JIHW ini. Mungkin ada, aku yakin ada. Namun jumlahnya tidak seberapa dan ‘tenggelam’ diantara para tamu dari mancanegara. Sesekali juga berpapasan dengan wanita-wanita tangguh berusia sekitar 20-30an, tapi tetap hanya hitungan jari.

Mungkin ini yang menjadi pembeda bagaimana orang-orang sadar akan pentingnya jalan kaki. Sebagian orang memilih cara pintas menggunakan kendaraan untuk kemanapun, walau hanya berjarak 10 meter. Orang-orang seperti ini seharusnya ikut terlibat dalam acara JIHW. Melihat bahwa diluar sana, dengan usia renta pun tidak menjadi alasan untuk bermanja-manja ria.  Melihat bahwa jalan kaki itu sehat dan mencegah osteoporosis. Melihat bahwa jalan kaki bisa mengurangi polusi dan tentunya lebih menjaga lingkungan. 

Semoga tahun depan semakin banyak partisipan dalam acara JIHW, termasuk warga Indonesia. Semoga kelak aku juga menua seperti mereka, mereka yang telah membuatku malu.

JIHW 2016
Peserta JIHW 2016 Imogiri

Nama event : Jogja International Heritage Walk 2016
Pelaksanaan : 19-20 November 2016
Lokasi : Prambanan & Imogiri
Pendaftaran : Rp. 50.000 / hari (WNI)