Ini adalah perjalanan pertamaku lintas Negara. Setelah melewati border Woodlands, bus melaju membawaku ke tujuan akhir, Queenstreet Terminal Bus. Nah karena sudah tau bakal turun disitu, makanya aku sengaja cari penginapan yang bisa dijangkau dengan kaki. Pilihanku jatuh pada Shophouse The Social Hostel, Singapore.
Pas mau booking nih, sudah mempelajari peta dan dekat kok. Tapi di lapangan, fiuh bingung arah dan tujuan. Ketemu perempatan aja bingung mau pilih yang mana. Kondisi HP lagi tidak bersahabat buat buka map. Oke aku harus minta tolong ke penduduk lokal buat bukain map di HP dia biar bisa kasih tunjuk kemana langkah kaki ini seharusnya.
Akhirnya ketemu juga sama orang baik, dia bukain map dan ternyata aku tinggal jalan satu gang lagi buat sampai ke hostel. Pas sudah kelihatan nama hostelnya dari jauh, sudah girang banget ini ingin cepat-cepat check in. Jadi di lantai bawah itu semacam cafe. Hostelnya diatasnya dong, dengan menyusuri belasan atau puluhan anak tangga biar bisa sampai kamar. Tidak ada lift jadi tidak bisa bermanja-manja ria. Tidak ada porter juga jadi kalau bawa koper, seret sendiri sampai atas.
Koleksi foto di tangga |
Sudah dapat kunci pintu kamar, dan sudah dikasih tau mana kasur yang akan menemaniku selama semalam. Bergegas tasku masuk ke loker dan dikunci pakai gembok yang bawa dari rumah, lalu langsung ke kamar mandi buat bersih badan. Selesai mandi, cari makan seorang diri disekitar hostel. Banyak pilihan dan ramai banget, tapi tetap aja judulnya kelayapan sendiri. Mampir juga ke Haji Lane yang cuma se gang doang kalau dari hostel.
Balik hostel dan kemudian menuju rooftop untuk menikmati suasana malam yang dikelilingi gedung-gedung tinggi. Nah di lantai atas itu sebenarnya dapur dan sekaligus tempat nonton TV. Tapi karena suasana didalam ruangan lagi super ramai banget dan aku lagi malas diajak omong, makanya lebih pilih di luar yang bisa kena angin dan sepi.
Pemandangan dari rooftop |
Hanya ada aku dan seorang lelaki di seberang meja yang sedang asik merokok. Muka-mukanya sih asia, dan sepertinya dari Indonesia. Tapi memang dasar lagi malas omong, makanya aku cuek aja. Apalagi dia merokok, malas banget kena asapnya.
Balik ke kamar buat tidur. Selimut nya tebal dan bantalnya empuk. Kebersihannya kurang bisa dinilai karena posisi kamar sudah remang-remang jadi tidak tau bersih atau tidak.
Saat tertidur pulas, mendadak dibangunkan oleh seorang lelaki. Kaget dan bingung, apa salahku kok sampai tega banget bangunin orang tidak kenal. Dia menyodorkan HP nya dengan text dalam bahasa inggris yang isinya minta minum dan tanya apakah aku bawa obat penurun panas. Lah aku cuma punya air mineral, ya tak kasih itu aja (memang tidak bawa obat-obatan). Terus aku tanya dia darimana, aigoooo ternyata dia dari Indonesia dan dia adalah lelaki yang aku lihat semalam di rooftop. Posisi kasur kami benar-benar bersebelahan dan sama-sama di bawah. Dia mengira aku dari Jepang makanya tingkahnya aneh.
papan informasi |
Tanpa pikir panjang kami bergegas turun mencari obat. Untungnya aku tau kalau di dekat hostel ada Sevel yang buka 24 jam jadi langsung cepat-cepat jalan kesana. Dengan setengah sadar aku coba cari obat, dan harga panadol satu strip disana bisa seratusribuan, OMG di kampung tidak sampai sepuluhribu deh. Baru sadar betapa mahalnya kesehatan dan saat travelingpun tidak boleh sepelein obat-obatan pribadi.
Selesai cari obat, lanjut tidur lagi sampai pagi. Pas mau mandi, aku mual-mual tidak jelas sebelum masuk ke bilik. Sepertinya tubuh ini kurang bisa menerima aroma toilet disana. Tingkahku yang aneh ini membuat ada tamu lain yang ikut memperhatikanku. hmmm
Kondisi kamar mandi kurang begitu sempurna. Lampu di salah satu bilik tidak nyala dan showernya seperti hampir rusak. Tapi tetap masih bisa mandi kok. Disediakan sarapan di rooftop. Namun aku lebih memilih cabut duluan tanpa sarapan demi bisa jalan-jalan di taman pagi hari. hehehee
Kesimpulan : hostelnya lumayan nyaman dengan selimut tebal, bantal empuk dan kasurnya layak untuk ditiduri. AC kamar berfungsi dengan baik dan bagi yang tidak suka dingin pasti akan kedinginan. Resepsionis ramah dan tidak perlu deposit untuk yang akan early checkout. Kondisi toilet masih perlu ditingkatkan kebersihannya.
Tips dari aku :
1. Bawa gembok biar bisa kunci loker pakai gembok saat mandi
2. Bawa obat-obatan pribadi jadi tidak menyusahkan tamu lain kalau lagi kumat rewelnya
3. Bawa masker buat yang tidur dengan mulut 'menganga' biar tidak diledek sama yang lain.
Nama : Shophouse The Social Hostel Singapore
Alamat : 48 Arab Street Singapore 199745
Email : ask@shophousehostel.com
Phone :+65 6298 8721
Official website : klik disini
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih. Komentar anda sangat membantu penulis untuk terus memperbaiki blog ini ^^