Hello summer ! Give me blue sky, ocean breeze, sand in toes, beachy tunes, salt water and sunny day pleaseeeee ^^
Akhirnya....... aku berhasil menginjakkan kaki ke tanah
Karimun Jawa. Setelah melewati serangkaian drama menegangkan, kini aku bisa
menikmati hasil yang sangat sepadan . hikssss rasanya mau nangis deh beneran.
Semarang – Jepara
Perjalanan dimulai dengan meeting point Terminal Terboyo
Semarang. 5 orang harus menuju lokasi tersebut. Setelah semuanya hadir, maka
kita memutuskan untuk menggunakan ‘night shuttle’ untuk sampai ke pelabuhan
Kartini Jepara. Tarif per orang Rp. 50.000 dan tinggal duduk manis eh maksudnya
duduk sambil tidur manis menikmati goyangan-goyangan asyik di sepanjang jalan
(berlubang) dari Semarang hingga Jepara, lalu sampailah ke loket penjualan. Dan
ternyataaaa, loket masih tutup. Iyalah, 00.15 masih sepi tak ada satupun orang
disitu.
Kita beristirahat sejenak sambil menunggu datangnya fajar.
Menjelang pukul 05.00 WIB udah mulai terlihat antrian, dan akupun juga ikut
mengantri. Setelah bersusah payah mendapatkan tiket kapal Siginjai dengan
ribuan tetes keringat, kita semua harus berlarian menuju kapal.
Tebak apa yang terjadi ?
Saat kita sudah sampai di ujung dermaga, pintu kapal sudah
mulai naik. Itu artinya kami semua harus bisa terbang agar bisa masuk melewati
pintu yang semakin lama semakin keatas tersebut. Diam sejenak, dan akhirnya
hanya bisa melambaikan tangan pada para penumpang kapal yang juga ikut
menyaksikan perjuangan kita. Huwaaaaaaaa, sediih banget. Ya, kita benar-benar
ketinggalan kapal.
Setelah merenung sekian lama, akhirnya kita menggunakan
rencana kedua untuk membeli tiket Kapal Express Bahari. We’re so lucky, para malaikat mendengarkan doa kita dan akhirnya
kita mendapatkan tiket kapal Express Bahari saat long weekend seperti ini. Tiket
memang jauh lebih mahal dari Siginjai, namun apa daya, kita semua benar-benar
butuh liburan.
Pemandangan menuju Karimunjawa dari Kapal Express Bahari |
Sudah sampai ! kita narsis dulu ya |
Sekitar pukul 14.00 WIB kapal Express bahari meninggalkan
pelabuhan Jepara. Hanya membutuhkan waktu 2 jam untuk bisa sampai ke pelabuhan
Karimun. Tiba di Karimun, kita semua terpana dengan birunya air di tepian
pelabuhan. Kita segera berlari menuju homestay dan tidak sabar untuk segera
menjelajah pulau kecil nan cantik ini. Namun karena hari sudah semakin gelap,
kita memutuskan untuk menikmati sunset di tepi dermaga saja. Kemudian
dilanjutkan dengan makan malam di alun alun Karimun Jawa. Semua serba seafood.
Iyalah, dengan kekayaan alam yang melimpah ruah disini, pasti sangat mudah
untuk menjumpai penjual seafood. Soal harga, bisa dibilang standar. Satu porsi
sekitar Rp. 20.000- Rp. 30.000 dan seafoodnya masih fresh.
Alun-alun Karimunjawa saat digunakan untuk upacara |
Nah, narsis lagi ya sebelum menghitamkan kulit |
Hari kedua, kita semua bangun pagi dan segera bergegas untuk
menuju dermaga. Kita memilih menyewa kapal pribadi dengan beberapa
pertimbangan. Dan benar saja, kapal kita lebih dahulu meninggalkan dermaga
ketimbang kapal-kapal yang lain.
Pengalaman pertama
I just wear life vest, mask, and snorkel. Semua peralatan
tinggal sewa saja sama bapak yang punya perahu, dan aku tinggal berenang bebas
melihat kehidupan laut yang sangat indah. Rasanya takjub dan tidak percaya
bahwa aku masih diberi kesempatan melihat secuil keindahan bawah laut. Sesekali
nemo melintas di depanku, tanpa sadar akupun tersenyun dan ternyata itu membuat
aku kemasukan air. Pfft. Okelah, jadi aku lanjut snorkeling dengan menahan
senyum ataupun tawa.
Setelah puas mengunjungi beberapa pulau indah dan juga
melihat kapal karam di dasar laut, kita melanjutkan perjalanan ke penangkaran
hiu. Disini pengunjung bisa berfoto dengan anak anak hiu. Meskipun kecil, namun
para anak hiu ini lumayan bisa membuat pengunjung berdarah bila tidak
memperhatikan beberapa aturan.
Puas deh mainan pasir di Karimunjawa |
Salah satu pulau di Karimunjawa |
Merenung.. nunggu jodoh datang :p |
Airnya jernih banget kan ? |
Ini secuil biota laut di Karimunjawa |
Karena kondisi sangat ramai, aku memilih untuk melihat dari
atas saja. Air di dalam kolam juga sangat keruh karena terlalu banyak
pengunjung yang naik turun dan ingin berfoto dengan para anak hiu tersebut.
Perjalanan selanjutnya yaitu menuju homestay. Ya, karena
hari mulai menjelang malam, kita harus segera mengakhiri petualangan di laut
ini. Kali ini aku menikmati sunset dari tengah laut. Indah, sangat indah...
Sunset di tepi dermaga |
Sunset saat sedang berada di atas perahu |
Sampai di homestay, gelap dan tidak ada penerangan. Oh ternyata
sistem penerangan saat itu masih menggunakan sistem bergilir. Beruntunglah aku
yang tinggal di pulau Jawa dengan fasilitas listrik mengalir selama 24 jam.
Kita semua sudah mandi dan saatnya hunting seafood (lagi) di
alun-alun. Kemudian kita bergegas untuk menuju bibir pantai karena disana sudah
tersedia panggung hiburan. Kita beruntung lagi, saat itu kebetulan sedang ada beach
party di Nirwana resort yang membuat kita semua lupa waktu. Zzzz.
Alun-alun Karimunjawa saat malam hari |
Party time ^^ |
Saat mentari menyapa, itu pertanda bahwa beberapa jam lagi
kita akan meninggalkan pulau Karimun Jawa. Setelah sarapan, kita semua menuju
hutan mangrove. Kondisi hutan mangrove nya sangat sepi sehingga lebih bisa
menikmati suasana disana. Hutan mangrove ini diresmikan oleh Gubernur Jawa
Tengah pada bulan Mei 2012, H. Bibit Waluyo.
Peta tracking mangrove |
Mangrove |
Gazebo di jalur tracking |
Jalur tracking mangrove dari menara |
Kondisi jalan saat menyusuri pepohonan mangrove |
Taman Nasional Mangrove Karimunjawa |
Menara pandang |
Karimunjawa punya Bukit Love lohh. Bagus banget viewnya dari
sini. Aku ikutan foto narsis lah dari tempat ini. Disini tidak dikenakan biaya
masuk karena posisinya memang berada di pinggir jalan dan siapapun bisa ke tempat
ini setiap saat.
Bukit Love |
Pemandangan saat berada di bukit Love |
Kita juga mampir ke Butterfly Garden, tapi saat itu ternyata
tempat tersebut masih dalam proses pembangunan dan belum dibuka untuk umum. Lalu
kita berhenti sejenak ke penjual pernak pernik dari bahan kayu. Kayu yang
digunakan merupakan kayu Dewandaru yang konon memiliki banyak khasiat. Percaya atau
tidak, aku hanya membeli satu gelang tangan kok. Heheee
Hari semakin siang, dan kita bergegas kembali ke dermaga. Kapal
Express Bahari kembali mengantar kami menuju jepara. Di saat yang bersamaan,
kapal Siginjai juga sedang merapat di dermaga sebelah.
Cara menuju
Karimunjawa
Berikut aku jelaskan beberapa cara untuk dapat sampai ke
Pulau Karimunjawa ini :
1. Kapal Express Bahari
Kapal Express Bahari merupakan
kapal cepat yang mampu mengantarkan wisatawan ke Pulau Karimun hanya dengan
waktu tempuh 2 jam. Harga tiket termurah sekitar Rp. 150.000 dan termahal
sekitar Rp. 200.000 tergantung kelas yang tersedia. Kapal Express Bahari
berangkat dari Pelabuhan Kartini dan langsung menuju Pelabuhan Karimunjawa.
Kapal ini hanya bisa digunakan untuk membawa penumpang (tidak bisa membawa
kendaraan ke dalam kapal ini).
2. Kapal Siginjai
Kapal Siginjai merupakan kapal
besar yang mampu membawa segala kendaraan ke dalam kapal ini. Tarif kendaraan berbeda-beda
tergantung jenis kendaraan yang akan di bawa. Sedangkan untuk penumpang, harga
tiket termurah sekitar Rp. 60.000 dan termahal sekitar Rp. 100.000 tergantung
kelas yang tersedia. Meskipun besar, namun kapal ini terbilang sangat lambat
untuk dapat sampai ke tujuan. Waktu tempuh menggunakan kapal ini sekitar 5 jam
untuk dapat sampai ke Pelabuhan Karimunjawa. Kapal Siginjai berangkat dari Pelabuhan
Kartini dan langsung menuju Pelabuhan Karimunjawa
3. Kapal Kartini
Kapal Kartini merupakan kapal
yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju Pelabuhan
Karimunjawa. Pada hari hari tertentu, kapal ini juga akan transit di Pelabuhan
Kartini Jepara. Waktu tempuh menggunakan kapal ini sekitar 4 jam untuk dapat
sampai ke Pelabuhan Karimunjawa. Harga tiket sekitar Rp. 130.000.
4. Kapal Leuser
Ini merupakan kapal yang paling
baru diantara kapal-kapal diatas. Daya tampungnya juga lebih banyak dan katanya
bisa menuju ke Karimunjawa meskipun gelombang laut sedang tinggi. Harga tiket
kapal milik Pelni ini sekitar Rp. 130.000 dengan waktu tempuh 4.5 jam.
5. Pesawat Susi Air
Pesawat juga merupakan salah satu
terobosan untuk bisa mencapai Karimunjawa dengan cepat. Namun untuk saat ini,
pesawat yang tersedia hanya mampu mengangkut belasan penumpang untuk sekali
jalan. Harga tiket pesawat (oneway) sekitar Rp. 260.000 dengan waktu tempuh 1
jam dari Bandara Ahmad Yani Semarang menuju Bandara Dewandaru Karimunjawa.
6. Pesawat Airfast
Tidak jauh berbeda dengan Susi
Air, pesawat Airfast juga memiliki keterbatasan seat karena pesawat ini juga
berukuran kecil. Waktu tempuh menggunakan pesawat ini 1 jam dengan harga tiket sekitar Rp. 260.000.
Pemesanan tiket kapal maupun pesawat bisa dilakukan melalui Dinas Perhubungan kota Semarang dan juga Bandara Ahmad Yani Semarang
Kapal Siginjai |
Terima kasih Express Bahari yang telah membuat rencana liburanku penuh kenangan :) |
Itinerary 3 hari 2
malam Karimunjawa :
Day 1 (Tiba di Karimunjawa pukul 16.00 WIB) :
Sunset di Pelabuhan kecil
Dinner di alun-alun
Istirahat
Day 2 (full day) :
Sarapan
Hoping island (Cemara besar, Cemara kecil, Menjangan Besar,
Geleang, Tanjung gelam)
Dinner di alun-alun
Beach party
Istirahat
Day 3 :
Sarapan
Tracking mangrove
Butterfly garden
Bukit Love
Belanja souvenir
Pulang (kapal pukul 13.00 WIB)
Rincian pengeluaran :
Tiket shuttle Semarang-Jepara PP Rp. 100.000
Tiket Siginjai Rp. 60.000 (tidak jadi dipakai)
Tiket kapal Express Bahari Jepara-Karimunjawa PP Rp. 360.000
Homestay 2 malam Rp. 100.000
Sewa kapal (include peralatan) Rp. 150.000 / orang
Tiket masuk Mangrove Rp. 5.000
Makan 6x Rp. 150.000
Oleh-oleh Rp. 100.000
Total pengeluaran : Rp. 1.025.000
Kesimpulan : Karimunjawa merupakan tempat yang wajib
dikunjungi bagi pecinta laut atau pantai. Butiran pasir di pulau ini sangat
bersih dan berwarna putih. Udara di Karimunjawa juga lebih bersih dan tidak
tercemar polusi. Sangat direkomendasikan bagi wisatawan yang ingin honeymoon
atau sekedar meditasi di pinggir pantai. Meskipun agak repot, namun tetap
memungkinkan untuk berkunjung ke Karimunjawa tanpa biro perjalanan.
Tips dari aku :
1. Hindari pergi saat long weekend karena pembelian
tiket kapal sangat susah
2. Lihat cuaca & musim saat akan liburan karena kapal akan
berangkat jika kondisi memungkinkan
3. Bawa uang cash agak banyak karena disana susah
menemukan ATM
4. Perhatikan beberapa larangan sebelum turun ke
penangkaran hiu
5. Bawa kamera underwater
6. Sewa perahu pribadi untuk hoping island apabila
ingin berkunjung ke tempat-tempat yang jarang dikunjungi oleh wisatawan
7. Bawa sunblock untuk melindungi kulit dari
paparan sinar UVA/B
8. Jangan memegang / menginjak / menyentuh apapun di laut kecuali air
9. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi di laut
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih. Komentar anda sangat membantu penulis untuk terus memperbaiki blog ini ^^