Setelah sukses dengan pendakian pertama (Pelangi dari 2050), kali ini aku akan kembali melangkah pada ketinggian 2.329 mdpl. Sebanyak 8 orang berangkat dari Semarang menuju gunung tersebut. Matarmaja telah membawaku hingga stasiun paling akhir yaitu di Malang. Setelah sampai di Malang, kami mengendarai motor hingga Probolinggo. Saat itu sedang ada acara di Gunung yang akan aku tuju sehingga beberapa ruas jalan ditutup demi kelancaran acara tersebut. Terpaksa putar arah agak jauh melewati Probolinggo. Setelah sampai di Probolinggo, kami beristirahat untuk mengumpulkan tenaga demi mendaki puncak 2329 mdpl esok hari.
Apa yang terjadi memang tak selalu sama dengan yang diharapkan. Ya, kami semua tertidur pulas dan kesiangan bangun ! padahal niat awal mau lihat sunrise di Bromo ! uuhh pasti ga kekejar itu sunrisenya.
Sepanjang perjalanan kami (agak) ngebut biar bisa segera sampai. Kondisi jalananan halus mulus nan sepi tapi berkelok-kelok. Oiya ini sepi pertanda bahwa kami memang benar-benar kesiangan deh kayanya. Mungkin kalau lebih agak pagi lagi, ramai kali ya.
Puncak Bromo |
Sampai di pintu utama, kami membeli tiket. Aku segera membayar dan pergi begitu saja setelah mendapatkan tiket dan uang kembalian. Kondisi semakin ramai karena disini sudah banyak wisatawan berserta jeep yang mereka gunakan. Kita santai aja tuh bawa motor. Sampai di parkiran paling atas malah (meskipun berbahaya karena pasir). Ini pengalaman pertamaku naik motor di pasir yang sangat luas. Goyang-goyang terus ini motornya dan susah jaga keseimbangan. Aduh salah susun rencana deh kayaknya. Untungnya kami semua sampai dengan selamat dan segera naik ke puncak Bromo.
Pasir Bromo |
Karena aku sedang pergi dengan cewe-cewe manja, rupanya mereka semua kelelahan (padahal baru beberapa langkah) dan mereka akhirnya menggunakan kuda. Entah sampai mana mereka pakai kuda, yang jelas aku memisahkan diri dari mereka karena jalan lelet dan akun ga bisa menyesuaikan kecepatanku dengan keleletan mereka. 3 orang berada di depan dan 6 orang tertinggal jauh di belakang.
Baru tau, gunung bromo rupanya tersedia anak tangga yang telah dibangun dengan baik guna memudahkan pengunjung untuk sampai puncak. Eh tapi lebar tangganya ini cuma bisa dilewatin satu orang jalur naik dan satu orang jalur turun. Dan saat aku berada disana karena long weekend, eh antri itu buat naik tangga. Gemes kan ya lihat antrian panjang gitu, akhirnya aku pakai jalur pintas, melewati tanah-tanah dan merangkak naik biar cepet sampai. Ehehehe. Iya sih tenaga yang di keluarkan jauh lebih banyak dibanding melewati tangga. Aku sudah diingatkan untuk menggunakan sepatu sejak posisiku masih di Semarang. Namun karena lupa, aku sampai Malang dengan kondisi pakai sandal cantik nan imut. Baru sadar loh itulah pentingnya pakai sepatu dan lebih penting lagi buat mengingat-ingat informasi yang berharga. Pasirnya buanyak banget dan masuk ke sandal semua. huaaaaa
Sampai di puncak nih, asik banget bisa lihat banyak hal dari sini. Tentunya bisa lihat kawah bromo yang ada belerangnya, bisa lihat gunung Batok, bisa lihat Pura Suci Suku Tengger, bisa lihat jalur penanjakan, bisa lihat antrinya tangga yang ada, bisa lihat luasnya pasir, dan bisa lihat betapa Tuhan telah memberikan keindahan luar biasa pada Indonesia ini.
Kuda di Bromo |
Pantes aja banyak bule yang pengen kesini ya. Aku warga lokal aja juga suka kok. Karena aku sampai di puncak duluan, itu artinya aku punya waktu lebih banyak untuk berfoto di atas gunung ketimbang team lelet yang ada dibelakang. Hehehe. Sampai ada tragedi kaos teman aku kabur kebawa angin dan jatuh agak jauh dari tempat aku berpijak. Aduh itu mending di ikhlasin aja deh kalo cuma kehilangan kaos daripada maksa ambil tapi kehilangan nyawa. Tapi ternyata, kaosnya diambilin sama temenku yang satu lagi. Ini benar-benar menegangkan ! Aku gak pengen masuk televisi or koran karena ada yang kecemplung di kawah demi ambil baju doang. Oh Tuhan, aku tahan nafas lama banget itu saat detik-detik perjuangan pengambilan kaos yang lumayan berbahaya.
Akhirnya, kaos berhasil diambil dan aku berucap syukur. Untunglah itu dilakukan oleh kalangan profesional jadi ketakutanku tidak benar terjadi. Heheeee
Gunung Batok dan Pura Suci Suku Tengger |
Sudah puas berada di puncak gunung, kami memutuskan untuk segera turun dan menjelajah ke bukit teletubbies, dan lain lain. Di bawah tangga tersedia toilet namun hanya beberapa bilik dan antrian panjang terjadi didepan toilet. Sepertinya perlu diperbanyak jumlah toilet disini seiring dengan semakin banyak pula wisatawan lokal maupun mancanegara yang berdatangan.
Oiya aku baru sadar saat cek jumlah tiket yang diberikan oleh petugas. Kami ber 9 dan membayar sejumlah ketentuan, namun ternyata jumlah sobekan kertas ga ada 9 !!!!! ini pertanda bahwa ada penyelewengan dana di pintu kedatangan Bromo ! ah aku benci kaya gini. Super benci sama kebohongan ! Mau protes tapi udah terlanjur jauh dan kami pulang melewati jalur berbeda dengan saat kedatangan tadi sehingga susah buat protes. Mikir aja sih itu tiket kan juga buat data statistik pengunjung Bromo. Kalau ada kecurangan gini berarti laporan jumlah pengujung tidak sesuai dengan realita, menguntungkan pihak-pihak yang berbuat curang, merugikan pengunjung, dan tentunya mempermalukan nama bangsa sendiri dihadapan turis asing yang berdatangan. Semoga hanya aku seorang yang mengalami. Semoga oknum tersebut segera bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. Amin.
Bromo dan Batok dari kejauhan |
Kesimpulan : Gunung Bromo ini sangat bagus dan wajib dikunjungi. Buat yang ga kuat nanjak ya silahkan menikmati keindahannya dari jalur penanjakan, kalo yang kuat nanjak ya mending sekalian nanjak biar lebih ada gregetnya. Heeee. Tiket masuknya agak mahal tapi pemandangan yang disuguhkan jauh lebih mahal dari sekedar lembaran uang.
Tips dari aku :
1. Datang pagi-pagi buta biar bisa lihat cantiknya sunrise bromo
2. Pakai pakaian tebal karena udara disana cukup dingin
3. Pakai sepatu yang layak digunakan untuk mendaki gunung bila memang ada niat untuk sampai puncak gunung
4. Buang sampah pada tempatnya. Bila sedang berada di puncak, buang aja dulu sementara di tas atau didalam baju juga boleh. Jangan buang di kawah atau sembarang tempat.
5. Bawa uang berlebih (buat bayar kuda) bila ga kuat jalan
Nama : Gunung Bromo
Provinsi : Jawa Timur
Ketinggian : 2.329 mdpl
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih. Komentar anda sangat membantu penulis untuk terus memperbaiki blog ini ^^